Industri Oleokimia Kembangkan Limbah Glycerine Pitch untuk Campuran Aspal

Di Indonesia, sebuah langkah inovatif telah diambil oleh Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) untuk membawa ekonomi sirkular ke industri oleokimia. Mereka berfokus pada pengembangan bioaspal yang unik, dibuat dari limbah glycerine pitch (GP), yang sebelumnya dianggap sebagai limbah berbahaya (B3). Ini merupakan terobosan yang tidak hanya menawarkan solusi ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi limbah.
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Tim peneliti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, yang telah melakukan uji hampar bioaspal di area Kampus ITB Jatinangor. Penelitian ini didanai oleh Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sejak 2020, menyoroti komitmen berkelanjutan dalam mengatasi masalah limbah di industri oleokimia.
 
Dipimpin oleh Dr. Eng. Ir. Jenny Rizkiana, tim peneliti dari ITB dan Politeknik Negeri Bandung (Polban) telah melakukan penelitian intensif. Mereka memastikan bahwa GP tidak mengandung zat berbahaya, sehingga aman untuk diaplikasikan. Atmy Verani Rouly Sihombing, anggota tim peneliti, menjelaskan bahwa GP digunakan sebagai pengganti sebagian aspal minyak dalam campuran beraspal, sebuah langkah signifikan dalam inovasi ekologis.
 
Kesaksian dari para tokoh penting seperti Norman Fajar Wibowo, Ketua Apolin, dan perwakilan dari BPDPKS seperti Prof. Udin Hasanudin dan Dr. Tatang Hernas Soerawidjaja, menggarisbawahi pentingnya inisiatif ini. Mereka mengakui manfaat ganda proyek ini: mengurangi limbah berbahaya dan menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi dari limbah tersebut.
 
Rintisan riset ini dimulai pada tahun 2019, berkat komunikasi antara industri oleokimia dan kalangan ilmuwan, terutama ITB. Hasil awal dari penelitian ini menjanjikan, menunjukkan potensi besar limbah B3 untuk diubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Ini membuka jalan bagi pemanfaatan limbah industri secara lebih efektif dan berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam mengelola limbah industri.