Menteri Luar Negeri atau Menlu Retno L. Marsudi berkunjung ke Inggris untuk menjajaki sejumlah kerja sama. Sektor ekonomi menjadi salah satu agenda Menlu, yang melakukan kunjungan kerja bersama Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno L. Marsudi menyoroti rencana Inggris untuk meninjau ulang sejumlah produk unggulan ekspor Indonesia, mulai dari kopi, kayu, hingga sawit dan produk turunannya.
“Untuk kerjasama perdagangan, saya menyampaikan kekhawatiran Indonesia terhadap rencana Inggris memberlakukan tindakan due dilligence untuk beberapa komoditas pertanian. Termasuk kelapa sawit, kopi, kayu dan produk kayu,” katanya dalam keterangan pers secara online, Rabu (14/10).
Menlu menilai, rencana tersebut memiliki potensi menjadi hambatan non-tarif ekspor Indonesia ke Inggris. Karenanya dia mengajak Pemerintah Inggris untuk mendiskusikan rencana kebijakan atas produk-produk pertanian unggulan ekspor Indonesia itu.
“Saya sarankan agar kita duduk dan membahas kemungkinan pembuatan ‘mutual recognition’ dari kebijakan yang telah dimiliki masing-masing negara mengenai supply chain sustainability,” ujarnya.
Pada sisi lain, Menlu Retno L. Marsudi mengapresiasi rencana sejumlah investor Inggris untuk menanamkan modalnya di sektor-sektor ekonomi ramah lingkungan di Indonesia. Khususnya di bidang renewable energy, seperti Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar cell.
Selain itu, perusahaan asal Inggris lainnya Orbital Marine Power juga merencanakan membangun proyek pembangkit listrik tenaga angin yang akan memproduksi energi 10MW di wilayah timur Indonesia.
Editor: Resya Firmansyah