Pekanbaru (ANTARA) – Harga sawit di Riau untuk seminggu ke depan mengalami kenaikan antara lain dipicu oleh fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda di kawasan tropis pasifik.
“Perubahan fenomena perubahan iklim La Nina tersebut sekaligus mengancam terjadinya penurunan panen yang menyebabkan naiknya permintaan ekspor komoditas non migas itu,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Ir. Zulfadli melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defri Hatmaja di Pekanbaru, Selasa.
Bahkan menurut dia, harga CPO belakangan ini naik ke rentang level tertinggi sejak 18 September, yakni RM 3.066 per ton. Di saat yang sama, ekspor minyak nabati tersebut melonjak pada Oktober 2020.
Ia menyebutkan, pemicu naiknya harga sawit Riau juga karena ekspor minyak sawit ke Eropa dan India mengalami kenaikan, mengimbangi ekspor ke China yang cenderung drop.
Ekspor ke Uni Eropa naik 2,1 persen menjadi 289,3 ribu ton dari sebelumnya 283,3 ribu ton. Pada periode yang sama, impor India tercatat mencapai 369,1 ribu ton, naik dobel digit sebesar 10,5 persen dibanding September 2020 yang tercatat hanya 334,2 ribu ton.
“Sementara itu impor China drop 23 persen menjadi 186,1 ribu ton dari 242,5 ribu ton,” katanya.
Faktor internal yang turut memicu naiknya harga sawit Riau disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
Untuk harga jual CPO, dari PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp107,50/kg, dari PT Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp125,00/Kg, dari PTAstra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp76,00/kg, dari PT AsianAgri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp90,55/Kg.
Berikutnya dari PT Musim Mas mengalami kenaikan harga sebesar Rp215/kg, dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual kernel, dari PT Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp175,46/Kg, dari PT Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp10,00/Kg dari harga minggu lalu.
“Harga TBS kelapa sawit Riau periode 4–10 November tahun 2020 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 – 20 tahun sebesar Rp22,79/Kg atau mencapai 1,09 persen dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode seminggu ke depan naik menjadi Rp2.115,19/Kg,” katanya.
Harga sawit Riau untuk umur tiga tahun Rp1.557,68/kg, umur empat tahun Rp1.688,22/kg, umur lima tahun Rp1.846,11/kg, umur enam tahun Rp1.890,60/kg, umur tujuh tahun Rp1.964,39/kg, umur delapan tahun Rp2.018,76/kg.
Berikutnya harga TBS sawit Riau umur sembilan tahun Rp2.066,53/kg, umur 10-20 tahun Rp2.115,19/kg, umur 21 tahun Rp2.024,78/kg, umur 22 tahun Rp2.014,55/kg, umur 23 tahun Rp2.006,02/kg, umur 24 tahun Rp1.920,73/kg, umur 25 tahun Rp1.873,82/kg. Indeks K: 88,89 persen, harga CPO Rp9.594,56/kg, harga Kernel Rp5.068,75/kg.
Pewarta : Frislidia
Editor: Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA 2020