Jokowi Tagih Produksi Sawit Naik Dobel Usai Replanting

Jokowi Tagih Produksi Sawit Naik Dobel Usai Replanting

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta hasil produksi perkebunan kelapa sawit petani rakyat meningkat dua kali lipat usai pelaksanaan program peremajaan kebun (replanting) mencapai 500 ribu hektare (ha) pada tahun depan.

Menurut Jokowi, replanting kebun sawit mampu meningkatkan kualitas tanah, sehingga produktivitas meningkat.

“Sekarang satu hektare hampir 4 ton, ya kan? Nah, bagaimana cara mencapai ke 7 ton atau 8 ton per hektare, jadi bisa dua kali lipat? Negara lain bisa kok mencapai 7 ton sampai 8 ton, kenapa kita tidak?,” terang Jokowi usai meresmikan program B30 di salah satu SPBU Pertamina di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/12).

Untuk mengatasi masalah ini, katanya, pemerintah mengindentifikasi bahwa para petani rakyat perlu menggunakan bibit sawit yang berkualitas baik dan unggul. Penyaluran bibit sejatinya sudah dilakukan melalui Kementerian Pertanian.

Di samping itu, pemerintah juga perlu membantu petani rakyat agar bisa mendapat tanah perkebunan yang lebih subur. Salah satunya dengan peremajaan lahan melalui bantuan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).

“Ini sebenarnya proses yang sudah kami kerjakan dalam dua tahun ini, meremajakan kebun-kebun sawit rakyat, ini akan kami teruskan, karena dana sawit kami besar,” ungkapnya.

Tak hanya memberikan bantuan dana, fungsi BPDP-KS ke depan juga akan ditingkatkan dari semula hanya penyalur dana menjadi pelaksana sekaligus pengawas program. Hal ini dilakukan agar target replanting ke depan benar-benar tercapai dan memberi dampak pada peningkatan produktivitas petani sawit rakyat.

“Target kami, 500 ribu ha dalam tiga tahun ke depan untuk peremajaan sawit,” ujarnya.

Di sisi lain, Jokowi menjanjikan bahwa pemerintah tidak hanya akan membantu petani sawit di sektor hulu, namun juga hilir. Hasil minyak sawit mentah (Crude Palm Oils/CPO), sambung dia, akan diserap oleh industri di dalam negeri untuk disulap menjadi biodiesel.

Biodiesel merupakan campuran CPO dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar. Saat ini, pemerintah sudah berhasil menjalankan program B20 dan baru saja meresmikan program B30.

Targetnya, pemerintah bisa menyerap CPO mencapai 10 juta kiloliter pada tahun depan untuk digunakan di program B30. Selanjutnya, CPO akan diserap lebih banyak untuk implementasi program B40 pada akhir 2020 dan B50 pada 2021 mendatang.

 

(uli/bir)