Malaysia Lockdown, Petani Kelapa Sawit Indonesia Tersenyum Lebar

Auto Draft

Oleh : Muhammad Solihin LD

Badai Coronavirus disease (Covid — 19) telah meluluh lantakan sendi perekonomian dunia. Sektor ekspor dan import dunia pun tidak lepas dari badai tersebut. Di perdagangan minyak kelapa sawit dunia, banyak negara penghasil kelapa sawit melakukan kebijakan di dalam negerinya untuk menangani permasalahan penyebaran virus Corona.

Salah satunya adalah Negara Malaysia. Negara ini mengambil kebijakan untuk melakukan lockdown secara ketat. Negara Malayasia benar-benar melakukan lockdown atau dalam bahasa Malaysianya disebut perintah kawalan pergerakan (PKP) untuk mencegah dampak negative penyebaran virus Corona semakin meluas.

Untuk diketahui, Perdagangan minyak kelapa sawit dunia lebih dari 80% pasokan minyak kelapa sawit di pasar Internasional berasal dari Malysia dan Indonesia.

Dengan Negara Malaysia memberlakukan kebijakan lockdown, sudah tentu berimbas pada daya saing penjualan minyak kelapa sawit dunia. Sudah dapat dipastikan Negara Indonesia mendapatkan keuntungan dari kebijakan Negara Jiran tersebut. Praktis Negara Indonesia sementara waktu ini bebas dari bayang-bayang pesaingnya.

Kini petani kelapa sawit Indonesia dapat tersenyum lebar. Harga komoditi kelapa sawit lamban laun beranjak naik. Harga semula dari Rp. 1000/Kg berangsur naik menembus Rp. 1350/Kg dan sepertinya harga buah tandan segar kelapa sawit akan terus beranjak naik, selama permintaan buah kelapa sawit dunia masih lancar.

Kalau Negara Malaysia tetap memberlakukan kebijakan lockdown dinegaranya. Diyakini Sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia semakin membaik dan tidak akan terpengaruh secara signifikan oleh pandemic covid-19.

Sebab negara-negara pengimpor minyak kelapa sawit dunia akan terus menyimpan stok persediaan coconut palm oil (CPO) di Negara mereka. Hal ini guna mengantisipasi jika Indonesia memberlakukan lockdown. Saat ini dunia sangat tergantung CPO Indonesia.

“Saat ini para petani kelapa sawit masih ada kendala, walau harga beranjak naik tapi produktivitas buah yang di hasilkan menurun”. Ungkap salah seorang petani kelapa sawit.