Pabrik Bahan Bakar dari Sawit di Musi Banyuasin akan Beroperasi Tahun Depan

Pabrik Bahan Bakar dari Sawit di Musi Banyuasin akan Beroperasi Tahun Depan

Merdeka.com – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, menargetkan tahun depan mengoperasikan pabrik pengolahan bensin kelapa sawit. Pembangunan pabrik ini utamanya meningkatkan perekonomian petani.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex mengungkapkan, operasional pabrik tersebut seyogyanya dilakukan pada tahun ini, namun ada perubahan pengalokasian anggaran akibat pandemi Covid-19. Uji coba pemakaian nantinya dilakukan pada kendaraan dinas Pemkab Musi Banyuasin.

“Insya Allah tahun depan pabrik bensin kelapa sawit sudah dioperasikan, mudah-mudahan tidak ada halangan lagi,” ungkap Dodi, Selasa (29/12).

Dikatakan, pembangunan pabrik tersebut sebagai peningkatan pengelolaan TBS menjadi biofuel atau bahan bakar nabati. Pabrik ini diproyeksikan dapat menampung kelapa sawit petani agar harganya meningkat dan bagian dari konsep pengembangan kawasan industri hijau di daerah terkaya di Sumsel.

“Dengan ada pabrik pengolahan sendiri otomatis berpengaruh pada peningkatan harga sawit petani,” ujarnya.

Selain pabrik bensin kelapa sawit, pihaknya juga merealisasikan percepatan operasional pabrik aspal karet pertama di Indonesia. Sebagian jalan di kabupaten itu sudah dibangun menggunakan aspal karet.

“Alhamdulillah beroperasional di tahun 2020 ini, sesuai target. Berkat realisasinya, kini harga karet petani rakyat bisa stabil,” jelasnya.

Dia menambahkan, meski dihadapkan pada pandemi Covid-19, namun percepatan pembangunan dan capaian realisasi program tidak terhenti. Bahkan, terjadinya pemotongan anggaran APBD 2020 mencapai Rp1,1 triliun juga tidak memberikan pengaruh signifikan lada realisasi program di Bumi Serasan Sekate.

“Alhamdulillah, meski pandemi ini banyak terjadi pengurangan anggaran, tetapi Musi Banyuasin tetap maju berjaya di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menurutnya, Musi Banyuasin tetap bisa andil dengan maksimal dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan warga. Pertumbuhan ekonomi meningkat 4,7 persen, dan penanganan dampak wabah Covid-19 tetap berjalan maksimal.

“Untuk penanganan wabah Covid-19, sedikitnya kami mengucurkan anggaran sebesar Rp303 miliar yang menyasar kepada masyarakat terdampak hingga pemulihan ekonomi. Semuanya dapat ditangani dengan baik dan berjalan lancar,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi menambahkan, pada 2021 mendatang pihaknya akan memaksimalkan serapan tenaga kerja lokal dengan banyaknya investasi yang masuk ke kabupaten itu, Blok Saka Kemang salah satunya. Pengembangan Blok Saka Kemang akan menjadi momentum penting dan strategis dalam pengembangan pelatihan SDM Migas bagi warga dan keterlibatan tenaga kerja lokal dalam bidang migas.

Menurut dia, dukungan SKK Migas juga dibuktikan dengan telah dilakukan penandatanganan kesepakatan Bersama (MoU) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang industri Migas antara Pemkab Musi Banyuasin dan perusahaan K3S. SKK Migas memfasilitasi keterlibatan SDM lokal dalam proyek hulu Migas yang beroperasi dalam wilayah Musi Banyuasin.

“Sudah saatnya tenaga kerja lokal menjadi pemain, kami siapkan tenaga profesional dan bersertifikasi agar memenuhi syarat perusahaan,” kata dia. [cob]