Sawit Menguntungkan, Dongkrak Minat Masyarakat Menjadi Petani

MEDAN, GLOBALPLANET.news – Minat masyarakat Sumatera Utara untuk menjadi petani kelapa sawit semakin tinggi. Jika beberapa tahun lalu tanaman kelapa sawit hanya ada di kawasan Pantai Timur dan kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, maka kini sawit milik masyarakat sudah ada di sejumlah kabupaten yang dikategorikan masuk sebagai kawasan Dataran Tinggi.

Plt Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Indra Gunawan Girsang STP MMA, mengatakan, tanaman perkebunan sawit milik rakyat yang ada di sejumlah kabupaten yang ada di dataran tinggi sebenarnya berada di bawah 600 DPL (Di Permukaan Laut).

Dengan demikian, ujarnya, posisi perkebunan sawit milik rakyat itu tidak berada di kawasan pegunungan atau Bukit Barisan, melainkan di bawahnya atau di dataran yang rendah.

“Seperti perkebunan sawit yang di Kabupaten Toba Samosir yang kini berubah namanya menjadi Kabupaten Toba, ternyata perkebunan sawit di situ malah berbatasan dengan Kecamatan Na IX-X yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara yang notabene masuk kawasan Pantai Timur yang landau,” ujar Indra Gunawan Girsang kepada Globalplanet.news, Senin (25/1/2021).

Sebagai informasi, secara geografis Provinsi Sumatera Utara umumnya terbagi dalam kawasan Pantai Timur dan Kawasan Pantai Barat. Namun untuk kawasan Pantai Barat, ada sejumlah wilayah yang dikategorikan sebagai Dataran Tinggi karena memang letaknya lebih tinggi dibandingkan kabupaten lainnya di Sumut.

Umumnya kabupaten yang ada di Dataran Tinggi adalah yang berada di sekitar kawasan pariwisata Danau Toba.

Secara umum, luasan lahan perkebunan milik rakyat di Sumatera Utara seluas 191.603 hektar (Ha), dan menghasilkan 7.006.986.36 ton tandan buah segar (TBS) per tahun dan 1,541,537 ton CPO per tahun. Jumlah ini tersebar di 22 kabupaten di Sumatera Utara. Seperti Labuhanbatu, Deli Serdang, Nias Selatan, Dairi, Karo dan lainnya.

Reporter : Hendrik Hutabarat

Editor : amarullah