SinarHarapan.id – Minyak sawit berkelanjutan (sustainable palm oil), kerja sama pertahanan, transportasi, serta rencana dialog lintas agama mengemuka dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) Indonesia-Swedia ke-6 di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (19/11).
Delegasi RI dipimpin Plt. Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu RI, Dr. Teuku Faizasyah. Sedangkan delegasi Swedia dipimpin Deputi Dirjen/Kepala Departemen Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Swedia, Dr. Cecilia Ruthström-Ruin.
Indonesia ingin mengurangi defisit neraca perdagangan RI-Swedia dan menyampaikan niat untuk memperkuat kemitraan kerja sama untuk digital economy (start-up) dengan inovasi tinggi.
Indonesia juga berniat untuk meningkatkan investasi yang masih rendah dibandingkan kapasitas outbound investment Swedia.
Selain itu, kedua negara ingin mengembangkan kemitraan dalam kerjasama multilateral (Dewan Keamanan PBB, Dewan HAM, Perlucutan Senjata Nuklir, Perempuan, Perdamaian dan Keamanan) serta kerja sama di bidang pendidikan dan ristek.
“Swedia penting bagi Indonesia khususnya dalam sektor investasi di mana Swedia merupakan negara yang aktif dalam sektor energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, manufaktur, retail, serta infrastruktur maritim,” tulis KBRI Stockholm dalam rilis yang diterima SinarHarapan.id, Selasa (19/11).
Pada semester pertama 2019, investasi Swedia di Indonesia mengalami peningkatan hingga sebesar 150 persen, yakni menjadi sebesar US$ 21,8 juta dari sebelumnya pada 2018 sebesar US$ 16,8 juta.
“Hal ini menunjukkan potensi yang dimiliki oleh Swedia sangat besar dan terdapat minat dan perhatian dari Swedia untuk berinvestasi di Indonesia, yang dipandang sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara,” tulis KBRI Stockholm.
Selain itu, Swedia juga merupakan mitra kerjasama di bidang pengembangan teknologi energi bersih, baru, dan terbarukan, pendidikan, ristek, dan konservasi lingkungan.
FKB sebelumnya dilaksanakan di Stockholm, Swedia pada 2017.
(Sumber: KBRI Stockholm)
sumber : https://sinarharapan.id/2019/11/forum-konsultasi-bilateral-ri-swedia-bahas-minyak-sawit/