Merdeka.com – Kementerian Perdagangan memastikan banyak keuntungan berlipat yang didapati Indonesia dari perjanjian dagang dengan Mozambik. Salah satunya adalah perluasan pasar.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga mengatakan, negara tersebut bisa jadi pintu masuk bagi pasar produk Indonesia di kawasan Afrika Selatan dan Tengah. Mozambik sendiri mempunyai penduduk sekitar 30,37 juta jiwa. Negara itu juga secara ekonomi terus berkembang didukung oleh kondisi politik yang relatif stabil.
Produk utama ekspor Indonesia ke Mozambik selama ini didominasi oleh produk kelapa sawit, asam lemak, sabun dan kertas. Ke depan diharapkan makin banyak diversifikasi produk Indonesia ke negara itu. Salah satu yang disasar adalah produk farmasi, alas kaki, furniture, otomotif dan lain-lain. Untuk produk farmasi, Indonesia juga menikmati keuntungan bea masuk yang sebelumnya 40 persen menjadi 0 persen.
“Peluang pasarnya besar sekali. Bukan hanya di Mozambik itu sendiri, tetapi diharapkan akan meluas juga ke negara di sekitarnya. Jadi ini semacam pintu masuk. Jika memungkinkan kita bisa juga ke depan membuka perjanjian dengan negara sekitar Mozambik,” jelas dia di Jakarta, Kamis (18/2).
Dia menambahkan, keuntungan lainnya adalah memperluas kemungkinan untuk mendapatkan bahan baku industri. Dalam hal industri pemintalan dan industri tekstil misalnya, Indonesia bisa memanfaatkan pasokan kapas dari Mozambik. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi tergantung terhadap pasokan kapas dari negara-negara pemasok tradisional seperti China dan Amerika Serikat.
Menurut Wamendag negara-negara pemasok bahan baku alternatif ini juga merupakan bagian penting strategi perdagangan dan ekonomi Indonesia. “Intinya kan dalam perdagangan perlu ada keseimbangan hubungan. Jangan sampai kita terlalu tergantung, baik dari segi pasar maupun pemasok bahan baku. Akan sangat baik jika dalam perdagangan internasional makin terbuka sehingga fair trade sebagai bagian dari free trade akan terwujud,” paparnya.
Dengan banyaknya keuntungan ganda itu, Wamendag Jerry berharap para pengusaha, termasuk yang beroperasi di Bandung memanfaatkan secara optimal Indonesia-Mozambique PTA. Bandung sendiri dipilih sebagai salah satu tempat sosialisasi karena di kota itu ada banyak industri farmasi, tekstil, alas kaki, dan industri kreatif lainnya.