Penghimpunan Pajak KPP Bangkinang Naik 18,57 Persen

Setoran pajak di sejumlah KPP Pratama itu berasal dari dua komoditas sawit yaitu CPO dan TBS sawit wilayah setempat.

Bisnis.com, PEKANBARU — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Riau menyatakan ada dua komoditas pendongkrak kenaikan pajak di wilayah itu, yakni minyak mentah sawit atau crude palm oil, dan tandan buah segar (TBS) sawit.

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kantor Wilayah DJP Riau Asprilantomiardiwidodo menjelaskan memang penerimaan setoran pajak 2020 lalu mengalami penurunan dibandingkan 2019, tapi tidak terlalu dalam akibat terbantu peningkatan setoran pajak di daerah sentra produksi komoditas sawit.

“Misalnya di KPP Pratama Bangkinang yang menerima setoran pajak dari wilayah Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu, kemudian KPP Pangkalan Kerinci dari wilayah Kabupaten Siak dan Pelalawan, serta KPP Rengat dari wilayah Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (18/1/2021).

Menurutnya peningkatan setoran pajak di sejumlah KPP Pratama itu berasal dari dua komoditas sawit yaitu CPO dan TBS sawit wilayah setempat.

Sementara itu untuk penurunan setoran pajak paling besar yaitu di KPP Pratama Dumai, salah satunya disebabkan adanya masa pengalihan antara pengelolaan migas Blok Rokan antara PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina (Persero).

Dari data masing-masing KPP, pertumbuhan setoran pajak paling besar ada di KPP Pratama Bangkinang Kabupaten Kampar, yaitu Rp1,33 triliun di 2020 atau naik 18,57 persen dari sebelumnya Rp1,12 triliun di 2019.

Kemudian disusul KPP Pratama Pangkalan Kerinci dengan kenaikan setoran pajak sebesar 7,87 persen dan KPP Pratama Rengat dengan kenaikan setoran pajak sebesar 5,11 persen.

Sementara itu penurunan setoran pajak terbesar berada di KPP Pratama Dumai yaitu senilai Rp1,21 triliun atau turun sebesar 35,33 persen dari sebelumnya Rp1,88 triliun.

Selanjutnya disusul KPP Madya Pekanbaru yang turun 12,72 persen dan KPP Pratama Pekanbaru Tampan sebesar 4,67 persen.    Editor : Miftahul Ulum