Virus Anti Palm Oil Telah Menyebar di Uni Eropa

InfoSAWIT, JAKARTA – Menurut Senior Managing Director Sinar Mas Agri, Agus Purnomo, seluruh pelaku usaha minyak sawit, tetap melakukan banyak perbaikan guna menghasilkan minyak sawit berkelanjutan. Prinsip utama yakni transparansi dan akuntabilitas juga telah diterapkan kepada mata rantai pemasok Tandan Buah Segar (TBS) yang diproses Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik perusahaan.

Namun, upaya menghadang laju industri kelapa sawit terus saja muncul, salah satunya upaya phase out dari program biodiesel di Uni Eropa. Kata Agus, bukan masalah di sektor energinya tetapi kondisi demikian lantaran virus anti palm oil terus muncul di Uni Eropa. “Bukan karena sektor energinya yang jadi target tetapi minyak sawit nya yang di musuhi,” tandas Agus Purnomo, dalam Diskusi Minyak Sawit Berkelanjutan, yang diadakan InfoSAWI.

Agus Purnomo juga menjelaskan berbagai rencana aksi yang telah dilaksanakan dan direncanakan Sinar mas Agri dalam menghasilkan produksi minyak sawit berkelanjutan. Kendati tak mudah, namun Agus memiliki optimisme besar akan keberhasilan minyak sawit yang ramah lingkungan dan sosial. “Perusahaan terus melakukan pembenahan untuk menghasilkan minyak sawit berkelanjutan,”kata Agus Purnomo menjelaskan.

Sebagai Informasi, berdasarkan SK Kementan RI tahun 2020 lalu, tutupan lahan perkebunan kelapa sawit nasional diperkirakan sekitar 16,38 juta hektar. Dimana kepemilikan lahan perkebunan kelapa sawit diprediksi mencapai 42% lebih, dimiliki petani kelapa sawit. Sebab itu, industri minyak sawit menjadi bagian dari pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dunia (SDGs). (T2)
https://www.infosawit.com/news/10612/virus-anti-palm-oil-telah-menyebar-di-uni-eropa