Liputan6.com, Bratislava – Dalam rangka outreach sawit Indonesia yang berkelanjutan, Direktorat Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa (KSIA Amerop) berkerjasama dengan KBRI Bratislava menyelenggarakan roundtable discussion dengan tema Towards Inclusiveness of Sustainable Palm Oil Production in Indonesia: Dealing with Smallholders di KBRI Bratislava (12/12)
Kegiatan outreach Sawit Indonesia Berkelanjutan dibuka oleh Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady yang menyampaikan pentingnya peran sawit dan memberikan dampak yang besar baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Demikian dikutip dari portal Kemlu, Senin (16/12/2019).
Menurutnya kebijakan dan upaya Pemri untuk menjamin sawit Indonesia dan produk turunannya telah memenuhi aspek berkelanjutan sesuai dengan persyaratan dalam Indonesian Sustainable Palm Oil.
Sementara Dubes Prayono Atiyanto menggarisbawahi pentingnya kegiatan outreach ini sebagai mekanisme dialog dengan berbagai pihak terkait untuk menciptakan pemaham yang lebih baik mengenai kelapa sawit berkelanjutan Indonesia.
Sebagai nara sumber, hadir Yohanes Berenika Kadarusman, PhD, ketua Center for Inclusive and Sustainable Development yang memaparkan manfaat dan efek yang dihasilkan oleh industri kelapa swait dari sisi ekonomi dan pembangungan serta sosial dan lingkungan.
Sementara Dr. Bandung Sahari, Senior Vice President on Sustainability PT. Astra Agro Lestari, Tbk dan mewakili GAbungan Pengusaha Kelapa Sawti Indonesia (GAPKI) menjelaskan keutamaan dan manfaat produk kelapa sawit dan turunannya serta menyampaikan informasi kemajuan sawit berkelanjutan yang telah dilakukan Indonesia.
Respon Slowakia
Berbagai respon disampaikan dalam acara tersebut. Direktur Perdagangan Luar Negeri Kementerian Slowakia, Mr. Stanislav Kubinec menyatakan bahwa Slowakia mengikuti perkembangan proses litigasi di WTO yang tengah ditempuh oleh Pemri dan mengharapkan adanya penyelesaian sengketa yang dapat diterima oleh semua pihak.
Paul Meager dari LSM Lingkungan menanyakan tantangan yang dihadapi oleh smallholders dalam memenuhi kriteria berkelanjutan termasuk di dalamnya program replanting.
Dukungan atas Sawit Indonesia Berkelanjutan disampaikan oleh Milan Compel dari Kadin Indonesia-Slowakia. Menurutnya tata kelola perkebunan sawit yang telah dilakukan oleh Indonesia sudah sesuai dengan prinsip-prinsip sustainability.
Beberapa peserta diskusi menyampaikan minat untuk mengimpor CPP dari Indonesia dan pembicaraan untuk membangun dan memanfaatkan pelabuhan di Kroasia untuk mempersingkat rantai ekspor agar Slowakia dapat lebih mudah mendapatkan produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia.
Secara umum, peserta diskusi menyampaikan apresiasi positif atas informasi yang dipaparkan dan diharapkan dapat menyuarakan kepentingan Indonesia dalam memperjuangkan kebijakan anti diskriminasi terhadap sawit di Uni Eropa.