InfoSAWIT, JAKARTA – Indonesia merupakan produsen sekaligus konsumen terbesar minyak sawit di dunia. Sayangnya, hingga saat ini, minyak sawit Indonesia masih mendapat pandangan buruk dari berbagai pihak.
Padahal kenyataannya, perkebunan dan industri kelapa sawit Indonesia saat ini sedang berbenah diri menuju perubahan yang lebih baik dan bertransformasi dengan menerapkan praktik tata kelola perkebunan dengan mengikuti prinsip-prinsip berkelanjutan, yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Diakui atau tidak, saat ini informasi menjadi lebih mudah dan cepat, sementara banyak generasi milenial di Indonesia yang masih belum begitu mengenal dengan minyak sawit kecuali sebagai bahan baku minyak goreng, ditambah santernya informasi yang banyak menjauhkan fakta tentang minyak sawit tersebut. Padahal minyak sawit telah menjadi kebutuhan sehari-hari manusia dan tidak hanya ada pada minyak goreng saja.
Melihat kondisi demikian, asosiasi nirlaba multistakeholder Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sebagai organisasi pelopor perumus standar minyak sawit berkelanjutan bersama-sama dengan PT Lion Super Indo, dan ICCO Cooperation dan didukung oleh kampanye #beliyangbaik dari WWF Indonesia, menyelenggarakan kompetisi yang bertujuan untuk mengajak generasi milenial Indonesia untuk lebih mengenal hubungan industri sawit dengan kebutuhan hidup manusia.
Dari informasi RSPO yang didapat InfoSAWIT, kampanye kreatif yang melibatkan remaja berusia 17-25 tahun ini juga mengajak para generasi milenial mengedukasi kaum sebayanya, tentang keberadaan kelapa sawit dalam kehidupan sehari-hari, praktik minyak kelapa sawit yang ramah sosial dan ramah lingkungan, serta peran generasi milenial untuk mendukung produk sawit berkelanjutan
Periode kompetisi ini dilakukan semenjak September 2020 lalu, dimana proses pemilihan video kompetisi TikTok selama periode bulan Oktober 2020, dan waktu pengumuman dilakukan pada 14 Oktober 2020.
Dalam kompetisi ini peserta diwajibkan untuk memposting video kreatif berupa, pesan – ajakan – bertindak, yang menyoroti beberapa hal diantaranya pertama, mengenali minyak sawit dalam kehidupan sehari-hari, kedua, memilih produk minyak sawit berkelanjutan dengan ekolabel RSPO, ketiga mengenali praktik minyak sawit berkelanjutan, dan keempat, peran pemuda dalam mendukung industri kelapa sawit berkelanjutan.
Tercatat ada sebanyak 21 video yang diterima panitia, dimana lebih dari 15.000 tampilan video TikTok yang dilihat, dengan sebanyak 5.000 suka di aplikasi media sosial Instagram. Dari kompetisi kreatif tersebut, panitia menetapkan tiga peserta yakni, Agape Lumbantobing, Muh. Isyraf Munthashir Idris, dan Jehannisa Yulian, sebagai pemenang dalam kategori “Video Terbaik”, sementara dua peserta lainnya, Sayidatun Napisah dan Khasmaroeddin, memenangkan kategori “Video Terfavorit”, ini ditetapkan berdasarkan jumlah suka yang diterima di Instagram. (T2)