Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan RI menargetkan perjanjian Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), yang mulai dibahas sejak 2016, dapat rampung pada pertengahan 2020.
Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga menyampaikan, dalam kabinet Indonesia Maju, dirinya mendapatkan tugas khusus untuk menangani berbagai perjanjian internasional, salah satunya yang menjadi prioritas adalah IEU-CEPA. Saat ini pihaknya juga terus melakukan negosiasi dengan para pemangku kepentingan yang terkait dengan IEU-CEPA untuk bisa segera menyelesaikan perjanjian tersebut.
“Kami optimistis tahun depan perundingan dengan Uni Eropa ini, minimal mungkin di pertengahan tahun 2020 bisa mencapai kesepakatan,” kata Jerry Sambuaga, di acara Tempo Economic Briefing, di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Perundingan IEU-CEPA hingga saat ini telah memasuki putaran kesembilan. Jerry mengatakan IEU-CEPA akan berdampak positif kepada Indonesia dan juga negara-negara Eropa, di mana akan banyak produk yang bisa diperdagangkan.
Jerry juga memastikan bahwa produk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya masuk dalam pembahasan di perjanjian IEU-CEPA, supaya tidak ada lagi diskriminasi terhadap salah satu komoditas andalan Indonesia tersebut.
“Palm oil ini sesuatu yang sehat. Kalau mereka menggiring dengan isu-isu sustainability, environment, justru konsumen yang paling banyak memakai kelapa sawit salah salah satunya adalah Eropa. Kita musti clear terkait isu ini. Ketika konsumen dan perusahaan membutuhkan dan memakai itu, mengapa musti ada suatu larangan untuk mengambil produk palm oil dari luar,” kata jerry.
“Sudah kesekian kalinya kami memberikan pemahanan dan perspektif serta mindset bahwa ekspor palm oil ke luar itu sesuatu yang memang sudah sewajarnya dilakukan, sudah acceptable. Bahkan negara-negara lain juga sudah menanti,” sambung Jerry.
Sumber: BeritaSatu.com