Watsons Berkomitmen Kurangi Sampah Plastik dan Dukung Penggunaan Minyak Kelapa Sawit

Watsons, jaringan retail kesehatan dan kecantikan dari AS Watsons Group, berkomitmen mengurangi sampah plastik, serta mendukung upaya penggunaan minyak kelapa sawit. Hal ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Selain sebagai retail kesehatan dan kecantikan pertama yang terdaftar pada New Plastics Economy (NPE) Global Commitment, Watsons juga telah terdaftar menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dalam membantu mengatasi dampak lingkungan dari kelapa sawit.

Dengan berkomitmen terhadap kesinambungan jangka panjang, Watsons telah menjalankan berbagai inisiatif berkelanjutan yang lebih luas melalui 13 pasar di Asia dan Eropa dalam memperkuat dua tujuan utama menuju sustainability roadmap pada 2030, yakni pengelolaan sampah yang lebih baik dan produk private label (own brand) yang lebih bertanggung jawab.

Group COO of AS Watson Group dan CEO of AS Watson (Asia & Europe) Malina Ngai mengatakan, pihaknya turut ambil bagian terhadap kelestarian lingkungan melalui produk-produk yang diciptakan.

“Kami tahu bahwa pelanggan kami semakin menyadari isu sustainability. Oleh karena itu, diharapkan brand yang mereka pilih memiliki kesamaan nilai seperti apa yang telah mereka lakukan.”

Sebagai salah satu retail kesehatan dan kecantikan terbesar, lanjut Ngai, pihaknya merasa hal tersebut merupakan tugasnya untuk dapat berbuat lebih. Oleh sebab itu, Watsons berkomitmen untuk menciptakan lingkungan berkesinambungan serta menyediakan lebih banyak lagi pilihan produk-produk yang sustainable bagi pelanggan.

Minimalkan plastik

Dengan inisiatif berpartisipasi dalam New Plastics Economy Global Commitment, Watsons akan mengurangi penggunaan plastik yang tidak diperlukan dalam membantu menanggulangi polusi plastik tepat pada sumbernya.

Dalam membantu mengatasi persoalan serius dari polusi microplastic, pada 2014, AS Watsons telah melarang penggunaan microplastic pada produk own brand, termasuk produk kosmetik pembersih wajah/produk perawatan pribadi yang berbentuk scrub. Larangan ini diperluas pada seluruh produk own brand lainnya serta merek produk yang dijual di semua gerai pada Januari 2020.

Watsons Hong Kong meluncurkan Plastic Container Recycling Programme pada 2015 untuk mengumpulkan wadah plastik personal care maupun botol air minum kemasan di seluruh gerai untuk membantu konsumen lebih proaktif dalam langkah-langkah melindungi lingkungan.

Sementara itu, Watsons Filipina menyediakan paper bag sebagai salah satu alternatif kantong plastik. Watsons Thailand juga bekerja sama dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan menjalankan No Bag Day Campaign on the 4th setiap bulannya. Melalui program ini, pelanggan yang sudah terdaftar sebagai member dan tidak menggunakan kantong plastik akan menerima bonus poin atas penghargaan telah ikut berpartisipasi dalam Watsons green movement.

Watsons Indonesia juga menerapkan hal serupa, di antaranya menerapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai pada seluruh gerai Watsons yang tersebar di Indonesia sesuai dengan peraturan pemerintah dan menyediakan cassava bag terbuat dari resin alami yang berasal dari 98 persen pati tapioka, 1 persen minyak nabati, dan 1 persen biopolimer alami yang dapat dikomposkan dan dapat dikonsumsi oleh mikro-organisme dalam tanah.

Selain itu, Watsons Indonesia menyediakan berbagai pilihan tas belanja yang bisa dipakai berulang kali berbahan dasar non-woven, kanvas, dan parasut.

Penggunaan kelapa sawit

Sebagai bagian dari komitmennya, Watsons juga telah mengambil langkah dan bergabung dalam Roundtable for Sustainable Palm Oil, organisasi terkemuka yang mendukung isu sosial dan lingkungan yang concern terhadap industri minyak kelapa sawit.

Saat ini, Watsons sedang meninjau keseluruhan portofolio dari own brand untuk mengidentifikasi produk yang dapat menggunakan minyak kelapa sawit bersertifikat RSPO pada akhir 2021.

“Kami senang telah lebih dulu dan menjadi yang pertama pada industri retail kesehatan dan kecantikan yang tergabung dalam New Plastic Economy Global Commitment. Kami berharap akan lebih banyak lagi kelompok ritel dapat membuat komitmen bermakna dalam kelestarian lingkungan sehingga bersama dapat membuat bumi kita lebih bisa berkelanjutan,” pungkas Ngai. [*]