Mukjizat Tuhan, IPB University dan Minyak Sawit Jadi Nomor 1 di Dunia

VIVA – Institut Pertanian Bogor (IPB) University menduduki peringkat pertama dunia di kategori penelitian sawit terkini di skala internasional. Peringkat tersebut berdasarkan Analisis Elsevier Research Intelligent, Singapore (2020) tentang Evidence-Based Policy Making for Indonesia.

Minyak nabati

Minyak nabati telah berumur 3.000 tahun lamanya, zaman Romawi jalan-jalan ditanami pohon zaitun untuk meneduhkan dan menghidupi tentara. Mereka cukup makan minyak zaitun untuk makanan, sekaligus mengawetkan makanan di kapal laut semua daging dimasukkan dalam tong minyak zaitun.

Dengan demikian bilamana sekarang Indonesia dikaruniai pohon kelapa sawit, ini merupakan mukjizat seperti zaitun.

Negara-negara lain tidak bisa memproduksi minyak sebanyak zaitun atau Sawit. Paling mereka punya minyak biji bunga matahari atau minyak canola. Tetapi tidak masif sebesar Sawit.

Perkebunan sawit ini sangat ajaib bisa menyusul kelangkaan minyak bumi yang segera habis.

China tidak punya minyak nabati. Mereka ada minyak hewani. Oleh karena itu, China mengembangkan solar power terbesar di dunia.

Indonesia diberi mukjizat kelimpahan pohon kelapa sawit, kita sendiri yang menikmati untuk bahan bakar minyak BBM.

Manfaat minyak sawit

Selama ini seluruh industri makanan menggunakan minyak sawit karena tahan suhu tinggi deep frying oil.

Bilamana minyak lainnya tidak tahan suhu tinggi seperti zaitun, canola, namun minyak sawit justru tahan suhu tinggi deep fry.

Sehingga untuk industri makanan minyak sawit nomor satu menggantikan minyak cocoa, disebut CNS cocoa butter substitute atau menggantikan minyak susu butter milk.

Semua industry baking cocholate, ice cream, dan semua emulsifier menggunakan bahan minyak sawit. Ini merupakan karunia Tuhan yang terbaik bagi Republik Indonesia. (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)